KARYA TULIS
“MANFAAT SIRSAK UNTUK PENGOBATAN”
OLEH :
LINTANG RATU PANGESTU
(14)
KELAS IX-B
SMP NEGERI I SUMENEP
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmatNya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “MANFAAT SIRSAK UNTUK PENGOBATAN” tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya
ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, saya banyak
mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang. Saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan saya.
Namun sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan
baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian
saya berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah ini meskipun tersusun
sangat sederhana. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak RB. M. Nur
Yuliyanto, S.Kom., yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan
bimbingan kepada saya setiap saat.
2. Orang Tua dan
keluarga saya tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta
bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
3. Teman-teman saya
yang telah berbagi pengetahuan agar karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan
baik. Terima kasih atas semuanya.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
saya dan para pembaca pada umumnya. Sebagai seorang pelajar yang masih dalam
proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
Sumenep, Desember 2011
Penulis
Kata
Pengantar - v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : LINTANG
RATU PANGESTU
Nama Panggilan : RATU
Kelas : IX-B
No.
Absen : 14
Tempat/Tanggal Lahir : SUMENEP, 12 FEBRUARI 1997
Jenis Kelamin :
Perempuan
Anak ke : Pertama dari
tiga bersaudara
Agama : ISLAM
Alamat : Jln. SELUDANG
NO.25 PAJAGALAN SUMENEP
Email : pasteratu@yahoo.com
Nama
dan Pekerjaan Orang Tua
a.
Ayah : H.
HARI UTOMO, S.E. (Petani)
b.
Ibu : HJ.
LITA SETIAWATI, S.Sos.(Pengusaha)
PENDIDIKAN
FORMAL
2001-2003 : TK YAA BUNAYYA
2003-2009 : SDN PAJAGALAN II
Juli 2009 : SMPN 1 SUMENEP
Daftar
Riwayat Hidup - vi
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR v
RIWAYAT HIDUP PENULIS vi
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Perumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 2
1.4. Manfaat Penulisan 2
1.5. Batasan Masalah 2
1.6. Metodologi Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Sirsak 4
2.1.2.
Klasifikasi Sirsak 5
2.1.3.
Kandungan Sirsak 7
2.1.4.
Manfaat Sirsak 8
2.1.5.
Pembudidayaan Sirsak 12
2.1.6.
Keunggulan dari Buah Sirsak 16
2.1.7.
Penelitian Sirsak 17
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 23
3.2. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
Daftar
Isi – vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang
memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Sumber daya alam tersebut banyak
memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, antara lain dalam bidang ekonomi,
bidang kesehatan, bidang tekhnologi dan lain-lain. Sumber daya alam dibagi
menjadi dua macam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Namun, sungguh sangat
disayangkan apabila masyarakat Indonesia kurang menyadari akan pentingnya
manfaat dari sumber daya alam tersebut. Kebanyakan dari mereka menggunakannya
secara ilegal tanpa memperdulikan akibat yang akan ditimbulkan bagi kehidupan
yang akan datang. Mereka menggunakannya untuk kepentingan pribadi tanpa
memperdulikan kepentingan umum. Akibatnya, banyak sumber daya alam yang
berkurang dan hampir mengalami kepunahan. Untuk mengantisipasi (mencegah) agar
hal tersebut tidak terjadi, maka kita sebagai generasi penerus harus berusaha
menjaga, merawat dan melestarikan sumber daya alam tersebut agar tidak
mengalami kepunahan.
Salah satu sumber daya alam
yang bermanfaat di bidang kesehatan adalah sirsak. Sirsak memiliki
bagian-bagian, seperti daun, buah, bunga dan biji sirsak untuk kesehatan
terutama untuk pengobatan kanker, ambeien, sakit liver, bisul, eksim, rematik,
sakit pinggang dan lain-lain.
1.2. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar
belakang di atas, maka saya dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut :
1.
Asal-usul
buah sirsak?
2.
Apakah
kandungan serta kegunaan atau manfaat dari sirsak?
3.
Bagaimana
cara untuk membuat sirsak menjadi bahan obat?
4. Bagaimana cara
membudidayakan sirsak?
5. Apa keunggulan
sirsak dibandingkan dengan buah lain?
Bab I
Pendahuluan - 1
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui
dan memaparkan secara jelas dan rinci asal-usul buah sirsak.
2. Untuk mengetahui
beberapa kandungan beserta manfaat buah
sirsak untuk kesehatan.
3. Untuk mengetahui
cara membuat sirsak untuk bahan obat.
4. Untuk mengetahui
cara membudidayakan sirsak dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur
pertanian agar menghasilkan kwalitas sirsak yang bagus.
5. Untuk mengetahui
keunggulan sirsak dibandingkan dengan buah lain.
1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
menyelesaikan tugas pelajaran Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
2. Sebagai bahan
dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat dalam meningkatan
kesehatan pada masing-masing anggota keluarga mereka.
3. Untuk mengetahui
apakah kesehatan masyarakat telah terpenuhi dengan baik atau sebaliknya.
4. Untuk mengetahui
kandungan serta manfaat dari sirsak.
5. Karya ini akan
membantu dalam pelaksanaan program selanjutnya terlebih jika siswa lanjut
dibidang kedokteran atau keperawatan.
1.5. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah
di atas, maka saya dapat mengambil batasan masalah sebagai berikut : Penelitian
ini hanya meneliti dan membahas tentang kandungan dan manfaat sirsak di bidang
kesehatan, tidak meluas ke bidang-bidang yang lain.
1.6. Metodologi Penulisan
Tersusunnya makalah ini
didahului dengan kegiatan penelitian, kemudian berdasarkan data-data yang
diperoleh, diolah dan dianalisa sehingga diperoleh suatu keadaan tertentu, dan
kemudian hasil dari penelitian dan pengolahan atau analisa data tersebut
disajikan dalam bentuk makalah ini.
Bab I
Pendahuluan – 2
Di dalam usaha pengumpulan
data-data yang diperlukan tersebut digunakan beberapa metode diantaranya :
1.
Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data
menggunakan metode sebagai berikut :
a.
Study Literatur
Mengumpulkan dan mempelajari study
pustaka yang berkaitan dengan bahasa pemograman yang digunakan.
b.
Survey
Melakukan survey sistem informasi kebutuhan pada dinas
terkait.
2.
Analisa Kebutuhan Sistem
Analisa kebutuhan sistem
merupakan tahap awal dari pengembangan sistem. Dalam tahap ini dapat
didefinisikan pokok permasalahan yang ada pada suatu instansi sebagai objek
penelitian dan penentuan tujuan perancangan sebagai acuan untuk menentukan
tahap-tahap penting berikutnya.
3.
Perancangan Sistem
Perancangan merupakan tahap
perancangan awal yang nantinya akan diaplikasikan pada sebuah proses. Pada
perancangan sistem ini, terdapat beberapa perancangan.
4.
Implementasi Sistem
Implementasi merupakan tahap
awal merealisasikan sebuah sistem yang dibuat dengan diawali proses sebagai
kerangka awal menjadi suatu sistem yang diharapkan dan dapat membantu mengatasi
permasalahan yang ada.
5.
Uji Coba
Dalam tahap ini dilakukan uji
coba ulang hasil implementasi yang telah dibuat untuk mengetahui faridasi
sistem.
6.
Penulisan Tugas Akhir
Dalam tahap ini dilakukan proses
penulisan dan penyusunan laporan karya tulis.
Bab I
Pendahuluan – 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Sirsak
Sirsak, nangka belanda, atau durian
belanda (Annona muricata L.)
adalah tumbuhan yang tingginya mencapai 8 m, kulit buahnya berduri-duri pendek
dan lunak, isinya berwarna putih serta berbiji banyak, berwarna hitam, rasanya
masam-masam dan manis serta berguna yang berasal dari Karibia,
Amerika Tengah
dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah Indonesia
dikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka
walanda, sirsak (Sunda), nangka buris (Madura),
srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio
ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau),
serta jambu landa (di Lampung). Penyebutan "belanda" dan variasinya
menunjukkan bahwa sirsak (dari bahasa Belanda:
zuurzak, berarti "kantung asam") didatangkan oleh pemerintah
kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara,
yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan berasal dari Eropa.
Tumbuhan
ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus),
silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak
lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar.
Memiliki daun berbentuk jorong
(ovalis atau ellipticus). Permukaan daun licin (laevis)
dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun
tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing
dan ujung daun tumpul (obtusus).
Bab
II Tinjauan Pustaka - 4
Gambar
1.2 Daun Annona muricata L.
Tanaman ini ditanam secara
komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang
tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiri
berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam.
Tanaman ini ditanam secara
komersial atau sambilan untuk diambil buahnya. Pohon sirsak bisa
mencapai tinggi 9 meter. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 1000 m dari permukaan laut.
Buah sirsak bukan buah
sejati, yang ukurannya cukup besar hingga 20-30 cm dengan berat mencapai 2,5
kg. Yang dinamakan "buah" sebenarnya adalah kumpulan buah-buah (buah
agregat) dengan biji
tunggal yang saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah
sirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini sering
digunakan untuk bahan baku jus minuman serta es krim. Buah sirsak mengandung
banyak karbohidrat,
terutama fruktosa.
Kandungan gizi
lainnya adalah vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B2
yang cukup banyak. Bijinya
beracun, dan dapat digunakan sebagai insektisida alami, sebagaimana biji srikaya.
2.1.2.
Klasifikasi Sirsak
Adapun susunan
taksonomi tanaman sirsak adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo :
Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 5
Tanaman lain yang
termasuk ke dalam genus Annonaceae ialah Annona sequmosa L.
(srikaya atau custard apple), Annona reticulata L. (kemulwa, buah
nona, atau bullock’s heart), Annona montana L. (sirsak bali atau
kemulwa gunung), dan Annona diversifolia L. (buah ilama atau sirsak
hutan). Contoh jenis sirsak hutan yaitu sirsak sabun atau sirsak irian.
Gambar 1.3 Sirsak Lokal. Ada
yang rasanya manis, adapula yang rasanya asam.
Tanaman yang
termasuk famili Annonaceae, seperti sirsak Australia dicirikan dengan bau yang
tidak sedap dari daunnya (langu). Dagingnya (pulp) berwarna putih
dan lembut atau berserat halus dengan aroma yang spesifik harum sedap sekali.
Oleh karena itu, buah sirsak sangat disukai untuk campuran es krim.
Menurut berbagai
literatur, jenis sirsak yang banyak ditemukan di Indonesia adalah sebagai
berikut :
a) Sirsak Ratu; daerah penyebaran sirsak
ratu adalah daerah Pelabuhan Ratu, Sukabumi (Jawa Barat). Buah sirsak ratu
memiliki ukuran yang beragam, mulai dari ukuran kecil hingga besar. berkulit
licin dan berduri, daging buah kering bertepung dan manis. Buah sirsak ini
sangan cocok dikonsumsi dalam keadaan segar atau diolah menjadi minuman.
b) Sirsak Biasa; buah sirsak biasa tersebar
di seluruh wilayah Nusantara. Bentuk buah sirsak biasa memiliki kemiripan
dengan sirsak ratu. Perbedaannya terletak pada daging buah yang bertepung,
berkadar air tinggi, dan berasa asam manis. Buah sirsak ini paling cocok untuk
minuman, seperti campuran es krim, jus buah, atau sari buah. Disamping itu,
sirsak biasa cocok diolah menjadi wajik, dodol, selai, sirup, dan jelly.
c) Sirsak Bali; sirsak bali biasa
disebut dengan sirsak gundul, sirsak sabun, sirsak mentega, atau sirsak
irian. Sesuai dengan namanya, daerah penyebaran sirsak bali adalah Pulau
Dewata, Bali dan daerah sekitarnya. Memiliki ukuran kecil sekitar 200-300 gram per buah. Kulit buahnya licin, tidak berduri,
dan daging buahnya manis. Sirsak bali sangat cocok dikonsumsi dalam keadaan segar
atau dibuat minuman.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 6
d) Sirsak
Mandalika; sirsak mandalika tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Tampilan sirsak
jenis ini mirip dengan buah nona, yakni berbentuk bulat, daging buah berwarna
kuning, bijinya banyak, rasanya manis dan duri kulitnya lebih jarang. Sirsak
mandalika lebih cocok diolah menjadi produk makanan atau minuman.
2.1.3.
Kandungan Sirsak
Kandungan Gizi dalam buah sirsak adalah sebagai berikut:
Buah sirsak terdiri atas 67,5
persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen
inti buah.
Setelah air, kandungan zat
gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis
karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa
dan fruktosa) dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total.
Buah sirsak mengandung
sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa
asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam
sitrat, dan asam isositrat.
Vitamin yang paling dominan
dalam buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging
buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat
dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan
vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan zat antioksidan yang sangat
baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta memperlambat proses penuaan
(tetap awet muda).
Mineral yang cukup dominan
adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua
mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk
membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.
Selain komponen gizi, dalam
buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya
adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/
100 g daging buah.
Konsumsi 100 g daging buah
dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan
buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah
tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa fitokimia tersebut
dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti
secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain
pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan.
Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan,
terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar).
Bab
II Tinjauan Pustaka - 7
Secara ringkas nilai kandungan gizi
sirsak adalah sebagai berikut :
Kalori 65 g
Protein 1,0 g
Lemak 0.95g
Karbohidrat 16.5g
Serat 3,2 g
Ash 58g
Kalsium 10.3 mg
Fosfor 26.9 mg
Kalium 270 mg
Besi 0,64 mg
Vitamin A 2 IU
Vitamin C 28,5 mg
Tiamin 0.10 mg
Riboflavin 0,06 mg
Niacin 1.3 mg
Tryptophan 11 mg
Metionin 8 mg
Lysine 60 mg
Kalori 65 g
Protein 1,0 g
Lemak 0.95g
Karbohidrat 16.5g
Serat 3,2 g
Ash 58g
Kalsium 10.3 mg
Fosfor 26.9 mg
Kalium 270 mg
Besi 0,64 mg
Vitamin A 2 IU
Vitamin C 28,5 mg
Tiamin 0.10 mg
Riboflavin 0,06 mg
Niacin 1.3 mg
Tryptophan 11 mg
Metionin 8 mg
Lysine 60 mg
2.1.4.
Manfaat Sirsak
Manfaat sirsak bagi kesehatan tidak hanya terletak pada daging buahnya. Namun manfaat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit batang,
akar dan bunga. Setiap bagian pohon sirsak memiliki khasiat yang berbeda-beda dan berpotensi sebagian zat sitotoksik (zat racun).
§
Manfaat sirsak
ditinjau dari bagian-bagiannya yaitu sebagai berikut :
a) Buah
Daging buah
merupakan bagian buah yang dapat dimakan. Senyawa-senyawa fitokimia yang
terkandung dalam buah sirsak diantaranya, annonain, acetaldehyde, muricine,
muricinine, tannin, ananol, anomurine juga mengandung senyawa
sitotoksik yang cukup kuat, yaitu acetogennis. Senyawa acetogennis adalah senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai sitotoksik di dalam tubuh manusia.
Buah sirsak mengandung
serat yang tinggi. Serat sangat baik untuk membantu proses pencernaan. Serat
ini mampu menghambat timbulnya penyakit-penyakit dalam usus atau saluran
pencernaan. Dengan berbagai kandungan yang dimilikinya buah sirsak diyakini
dapat mengobati penyakit, disentri, osteoporosis, asam urat, demam, diabetes
dan batu empedu.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 8
Gambar 1.4 Buah Sirsak memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan.
b)
Daun
Daun sirsak
memiliki lebar 3 -7 cm dan panjang antara 6 – 18 cm. Daun yang tua berwana
hijau tua dan yang muda berwarna hijau kekuningan. Seperti juga buahnya, daun
sirsak mengandung berbagai zat aktif yang berkhasiat untuk pengobatan atau
penyembuhan beragam penyakit. Senyawa yang dimilikinya adalah annocatilin,
annohexocin, annonacin, annomiricin.
Gambar 1.5 Daun Sirsak.
Sudah sejak lama
suku asli hutan Amazon, Amerika memanfaatkan daun sirsak sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit. Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain:
lever (penyakit hati), kejang, batuk, rematik, radang sendi dan rasa nyeri pada
sel saraf (neuralgia). Karenanya mereka menyebut pohon sirsak sebagai
“pohon ajaib”. Secara tradisional daun sirsak digunakan di berbagai negara untuk
pengobatan penyakit yang berbeda.
c) Biji
Biji sirsak
berbentuk bulat memanjang sedikit pipih berukuran rata-rata 2 x 1 cm dengan
warna coklat kehitaman dan berkilap. Satu buah sirsak mengandung antara 20 –
200 biji yang saling berdekatan. Senyawa bioaktif yang terdapat pada biji
sirsak adalah senyawa alkaloid yang terdiri dari annonaine dan
acetogenins. Di Indonesia senyawa bioaktif ini biasa digunakan sebagai
pestisida nabati.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 9
Gambar 1.6 Biji Sirsak.
Biji buah sirsak
oleh sebagian masyarakat awam dimanfaatkan sebagai anticacing (vermifuges)
dan untuk membunuh kecoa. Bangsa Brazil menggunakan minyak biji sirsak untuk
keperluan kosmetika. Minyak berfungsi sebagai astrigent atau toner
pembersih permukaan kulit yang kotor. Suku Amazon menggunakan minyak biji
sirsak sebagai obat masuk angin.
d)
Akar
Akar pohon sirsak
mengandung senyawa aktif annonain, tanin dan alkaloid.
Sebagai bahan yang digunakan untuk obat akar pohon sirsak biasanya dikonsumsi
dalam bentuk teh. Akar ini digunakan sebagai obat penenang, antikejang,
antidiabetes, dan menurunkan tekanan darah. Masyarakat Amazon memanfaatkan akar
pohon sirsak sebagai penangkal racun, pembasmi kutu, dan antidiabetes.
Penggunaan lain dari akar sirsak adalah sebagai racun pada aktivitas
penangkapan ikan, atau sebagai racun yang dapat membunuh larva nyamuk dan
nyamuk vektor malaria.
e) Kulit batang
Kulit batang pohon
sirsak mengandung senyawa tanin, fitosterol, caoksalat, murisine, dan alkaloid.
Kulit batang biasa dikonsumsi setelah direbus dengan air. Air rebusannya
digunakan untuk pengobatan penyakit asma, batuk, penenang dan
hipertensi. Bangsa Haiti menyakini air rebusan kulit batang pohon sirsak
dapat memperbaiki sistem kerja jantung. Masyarakat Peru biasa menggunakannya
sebagai obat penyakit kencing manis. Suku Amazon menggunakan kulit batang
sirsak sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit diabetes dan sebagai obat
antikejang. Masyarakat dari beberapa negara menggunakannya untuk menghangatkan
tubuh, mengobati flu dan sebagai antiparasit.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 10
Gambar 1.7 Kulit atau Batang
Sirsak.
f)
Bunga
Bunga sirsak
mempunyai tiga daun kelopak berwarna kuning kehijauan yang membentuk segi tiga
dengan panjang antara 2 – 4 cm. Panjang tangkai bunga sekitar 2,5 cm. Bunga
sirsak muncul di sekitar bawah pangkal daun, ranting dan ujung cabang.
Tanaman sirsak termasuk tanaman tunggal atau berrumah satu. Tanaman yang
memiliki bunga jantan dan betina. Bunga sirsak biasa digunakan oleh sebagian
masyarakat Brazil untuk pengobatan penyakit saluran pernapasan (bronkhitis)
dan batuk.
Gambar 1.8 Bunga dan Daun
Sirsak.
§
Manfaat sirsak untuk
pengobatan adalah sebagai berikut :
Sirsak mempunyai
manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker.
Untuk pencegahan, disarankan makan atau minum jus buah sirsak. Untuk penyembuhan,
bisa dengan merebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) ke
dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas
saja. Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 11
Setelah minum,
efeknya katanya badan terasa panas, mirip dengan efek kemoterapi. Dalam waktu 2
minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkasiat. Daun sirsak ini
katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak
hanya membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel-sel yang tumbuh normal.
Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel-sel yang normal.
Untuk mengobati ambeien
. Caranya peras buah sirsak yang sudah masak untuk diambil airnya sebanyak
1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Untuk obat sakit kandung
air seni. Caranya adalah dari buah sirsak setengah masak, gula dan garam
secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, kemudian
lakukan terus secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.
Untuk bayi manfaat
yang terkandung dari sirsak juga ada. Terutama untuk obat tradisonal mencret.
Untuk mendapatkan khasiat semacam ini caranya adalah buah sirsak yang sudah
masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada
bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.
Untuk sakit pinggang,
caranya pakai 20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas. Tapi kalau sakit
pinggangnya terlalu parah obat tradisonal ini mungkin nggak sanggup.
Untuk obat bisul.
Gunakan daun sirsak yang masih muda secukupnya, ditumbuk halus dan ditambah 1/2
sendok air, diaduk sampai merata, ditempelkan pada bagian bisul.
2.1.5.
Pembudidayaan Sirsak
Syarat Tumbuh
Sirsak merupakan tanaman buah
yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah sampai
daerah berketinggian 500 meter dari permukaan laut (mdpl). Tanaman sirsak akan tumbuh dengan baik di daerah beriklim basah
sampai daerah kering bersuhu 22-28 C, kelembaban udara (RH) 60-80%, dan curah
hujan berkisar antara 1.500-2.500 mm per tahun.
Ada yang perlu
diperhatikan, kelembaban udara yang sangat rendah dapat merusak pembentukan
buah. Pertumbuhan buah dan bunga sirsak dapat dihambat oleh udara dingin.
Apabila terlalu banyak hujan yang turun saat pohon sirsak berbuah, maka akan
mengurangi kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan. Pohon akan tumbuh baik
di daerah tropis, seperti di daerah Indonesia.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 12
Saat kelembaban
udara cenderung rendah, pohon sirsak akan menggugurkan daunnya sehingga
dianjurkan untuk memberikan naungan (paranet atau jaring hitam) untuk
mengurangi transpirasi selain karena pekarangan pohon sirsak yang dangkal.
Teknik Bertanam
Tanaman sirsak
dapat beradaptasi luas dengan berbagai jenis tanah pertanian. Meskipun
demikian, bertanam sirsak paling baik dilakukan di tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan
organik, serta memiliki aerasi dan drainase yang baik. Derajat keasaman
tanah yang ideal untuk tanaman sirsak berkisar 5,5-6,5. Pohon sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela diantara pohon buah-buahan
yang lebih besar, seperti mangga, avokad dan kecapi karena ukuran pohonnya
tergolong kecil dan cepat berbuah.
Pengembangan
budidaya pohon sirsak untuk kepentingan pengobatan dan kesehatan manusia
hendaknya dilakukan secara organik. Budidaya sirsak harus seminimal mungkin
menggunakan pupuk sintetis. Perlakuan ini harus mulai dilakukan sekarang dan
pada masa mendatang.
Pembibitan
Tanaman sirsak dapat
diperbanyak melalui biji, okulasi dan pencangkokan. Pembiakan sirsak dengan biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk dapat berubah,
sedangkan pembiakan dengan cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun.
Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari indukan yang memiliki
kualitas baik, seperti rasa yang manis dan bentuk buah yang segar.
Pada
umumnya, pembiakan sirsak dilakukan dari biji yang dijadikan benih. Benih hasil
penyemaian dapat digunakan karena populasi yang tumbuh cenderung seragam, memiliki sifat yang
sama dengan induk, dan memiliki fase buahan sekitar 2-4 tahun. Benih sirsak dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan terlebih
dahulu di area persemaian. Setelah 20-30 hari, sekitar 85-90% benih dapat
berkecambah. Benih semaian tersebut dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8
bulan. Jumlah bibit yang diperlukan untuk setiap hektar lahan sekitar 333-420
bibit tanaman sirsak.
Penyapihan
Bibit tanaman sirsak yang telah mulai ditumbuhi daun dapat dipisahkan kedalam polybag atau langsung
ditanam ke lahan yang lebih luas.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 13
Pengelolaan Media Tanam
Persiapan lahan
yang akan digunakan untuk menanam sirsak sebaiknya dibuat lubang resapan biopori. Untuk satu pohon sirsak
disarankan membuat lima lubang biopori yang melingkari pohon sirsak
dengan jarak satu meter. Teknik biopori dapat memperbaiki
struktur tanah karena akan menggemburkan dan meningkatkan daya resap air, mengubah sampah organik menjadi kompos
dan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan pori akar tanaman yang
sudah mati.
Membuat lubang
tanam di lahan yang telah disediakan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm. Jarak
antara lubang tanaman dapat dipilih alternatif 6 x 4 m, 5 x 5 m, atau 6 x 5 m.
Setiap lubang tanaman diisi dengan pupuk kandang yang sudah matang
atau pupuk kompos sebanyak 5-10 kg. Biarkan lubang tanam tersebut selama satu minggu
sebelum dilakukan penanaman.
Teknik Penanaman
Cara menanam sirsak sama dengan cara menanam tanaman buah-buahan lainnya.
Sebelum ditanam, setiap lubang tanam diisi dengan pupuk kandang, lalu ditaburi dengan pupuk campuran
antara urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1, yakni sebanyak 50 – 100 gram. Waktu tanam sirsak yang paling baik
adalah pada saat awal musim penghujan.
Pengairan
Tanaman sirsak
membutuhkan pengairan yang teratur supaya dapat berbunga dengan baik. Tanaman sirsak yang masih kecil atau
muda memerlukan pengairan intensif sampai berumur satu tahun. Penyiraman dapat
dilakukan sebanyak dua kali sehari. Perhatikan faktor drainase
karena akar sirsak yang dangkal tidak tahan terhadap genangan air.
Penyerbukan
Penyerbukan alami
pada tanaman sirsak biasanya berlangsung kurang sempurna. Penyebabnya adalah
sifat bunga yang proterogyne, yaitu matangnya putik (stigma)
lebih dahulu daripada tepung sari, menyebabkan pertumbuhan buah tidak sempurna
(bengkok) atau kerempeng. Agar tanaman sirsak berbuah lebat dan normal perlu
dilakukan penyerbukan buatan. Caranya, ketuk bunga sirsak yang baru saja mekar,
kemudian kumpulkan tepung sari ke dalam mangkuk steril. Lakukan cara ini pada
siang hari.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 14
Keesokan harinya
(08.00-10.00), tepung sari dioleskan sebanyak 1-2 kali pada mahkota bunga yang
akan mekar (daun mahkota batang) agar lebih efektif. Penyemprotan jangan
dilakukan pada buah yang telah besar karena dapat menyebabkan terjadinya residu.
Proses penyerbukan
buah sirsak yang dibantu oleh manusia dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala
putik dapat meningkatkan mutu buah.
Penyiangan
Penyiangan tanaman
sirsak sebaiknya dilakukan secara continue setahun sekali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan.
Penyiangan dan penggemburan tanah dapat dilakukan di sekeliling tajuk
(kanopi) tanaman sirsak.
Pemupukan
Pemupukan
sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan menggunakan pupuk
kandang dan pupuk kompos (20 kg/ pohon) dan atau ditambah NPK dalam dosis
kecil (100 gram/pohon) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun. Perlakuan ini akan mendorong
pertumbuhan dan atau pembuahan sirsak.
Pengendalian Hama
Tanaman sirsak
memang lebih mudah hidup dalam kondisi tanah yang kurang subur. Namun, bukan
berarti tanaman buah yang satu ini bebas dari serangan hama dan penyakit.
Berikut beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman sirsak.
a) Hama : Kutu
perisai, lalat buah, ulat penggerek buah, ulat penggerek batang, ulat daun
bercula satu, ulat atlas, rayap dan kutu sisik putih.
b) Penyakit : Mati cabang ranting, antraknosa, bercak daun, karat daun, busuk akar,
busuk batang.
Penanganan Panen
Pepohonan sirsak
mengalami masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon selama kurang lebih dua tahun. Buah sirsak dapat dipanen
setelah umur pohon lebih dari tiga tahun. Dari satu pohon
sirsak yang subur dapat diperoleh sekitar 2–30 buah sirsak dengan bobot
setiap buah sekitar 200–1.200 gram. Namun produksi sirsak akan menurun setelah umur pohon mencapai 8-10 tahun sehingga butuh
peremajaan.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 15
Usaha peremajaan tidak selalu mengganti tanaman dengan bibit yang baru,
tetapi melakukan pemangkasan cabang-cabang yang rusak dan yang terserang hama agar tumbuh tunas yang baru. Proses pemangkasan merupakan
salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas buah.
Penanganan Pasca Panen
Sirsak merupakan
salah satu jenis buah yang mudah rusak dan tidak tahan terhadap proses
penyimpanan dalam jangka waktu lama. Karena itu, penentuan derajat kematangan
berdasarkan umur penampakan fisik sirsak harus dilakukan dengan seksama.
a) Penanganan
waktu panen.
Buah sirsak tidak
dapat dipanen sekaligus karena memiliki
tingkat kematangan berbeda-beda. Buah yang telah dipanen harus diletakkan
di tempat strategis untuk memudahkan proses pengangkutan. Buah sirsak harus dipetik secara selektif, pemotongan
tangkai harus menggunakan pisau yang tajam atau gunting setek.
b)
Pengangkutan.
Pengangkutan jalan
darat bagi buah sirsak yang belum matang memang tidak begitu bermasalah. Buah
sirsak dapat dimasukkan ke dalam keranjang atau karung dan diangkut menggunakan
mobil. Perlakuan pengangkutan terhadap buah yang masak akan berbeda. Buah sirsak
harus diangkut dengan peti atau kotak karton kuat.
2.1.6. Keunggulan dari
Buah Sirsak
Dengan mengonsumsi buah sirsak, maka dapat
mengobati penyakit kanker. Dibandingkan dengan buah-buah lain atau obat herbal
yang lainnya buah sirsak mempunyai keunggulan. Berdasarkan penelitian, buah
sirsak dapat mengobati beberapa jenis kanker, yakni kanker usus besar (kolon),
kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat, dan juga kanker buah dada
(payudara). Itu merupakan tuturan dari dr Hardhi Pranata, SpS, selaku Ketua
Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI).
Bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker
adalah batang, daun, dan juga buahnya. Untuk mengonsumsi buahnya dapat langsung
dimakan atau dibuat jus. Kalau untuk daun bisa direbus dan hasil rebusan bisa
diminum. Dengan mengonsumsi buah maupun daunnya, maka biasanya nafsu makan akan
bertambah dan sel-sel kanker akan terhambat pertumbuhannya.
Bab II Tinjauan Pustaka - 16
Khasiat yang terkandung dalam buah sirsak
adalah senyawa saponin, polifenol, dan juga bioflavonoid yang memiliki
khasiat sebagai antioksidan. Sehingga dengan mengonsumsi sirsak, maka akan
membunuh sel-sel yang akan menumbuhkan kanker, akan tetapi sirsak tidak akan
merusak sel-sel yang sehat.
Buah sirsak selain mencegah tumbuhnya sel-sel
kanker, buah sirsak ini juga membantu memelihara kesehatan, mencegah penyakit,
dan mengobati penyakit. Dikarenakan buah sirsak bisa menurunkan tekanan darah,
anti-parasit, obat penenang yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh serta
mengatasi depresi, radang sendi, dan juga untuk asam urat.
2.1.7. Penelitian Sirsak
Mengobati Kanker Serviks
‘Selamat ya, sudah
hamil.’ Yanti Sumiati bertubi-tubi menerima ucapan itu dari rekan kerja,
tetangga, dan saudara pada Mei 2010. Perutnya membesar. Banyak orang menerka ia
hamil 5 bulan. Hati Yanti justru remuk‑redam. Sebab, bukan janin dalam
kandungan, tetapi kanker serviks yang merenggut nyawa seorang perempuan setiap
4 menit.
Yanti Sumiati mengetahui kanker serviks itu ketika ia
memeriksakan diri di sebuah klinik di Warungbuncit, Kotamadya Jakarta Selatan.
Bagian bawah perut sakit, ‘Seperti ditusuk-tusuk, nyeri sekali,’ kata perempuan
kelahiran Bogor, Jawa Barat, 20 Agustus 1978 itu. Rasa sakit menjalar ke kaki
kiri. Kondisi itulah yang mendorong Yanti bergegas ke dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, dr Slamet Zaeny SpOG, pada 6 Mei 2010.
Dokter yang memindai Yanti menggeleng-gelengkan kepala.
‘Lihat di monitor, kankernya sebesar kepala bayi,’ kata dr Slamet Zaeny SpOG
seperti diulangi oleh Yanti. Kadar CA – indikator adanya sel kanker – 113,39 U/ml;
normal, kurang dari 35 U/ml. Sambil berbaring, ia memandangi layar pemindai. Dokter
menyarankan Yanti menjalani operasi. Namun, anak ke-3 dari 6 bersaudara itu
memilih jalan lain. Sebab, sebelum pemeriksaan itu pada April 2008 ia menjalani
operasi untuk mengatasi kista.
Namun, 2 tahun berselang ia
terserang kanker serviks. Gejala munculnya kista sama persis dengan kanker
serviks itu. Perempuan 32 tahun itu memilih pengobatan herbal. Ia mendatangi
herbalis dan diberi 3 jenis herbal dalam kapsul untuk sebulan. Sayang, Yanti
yang membayar Rp9-juta tak mengetahui jenis tanaman obat yang ia konsumsi.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 17
Batal operasi
Yanti disiplin
mengonsumsi 3 kapsul herbal itu 3 kali sehari. Namun, tanda-tanda kesembuhan
tak kunjung muncul. Malahan perut kian membesar dan nafsu makan hilang. Warga
Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasarminggu, Jakarta Selatan, itu juga mengalami
insomnia dan merasa serbasalah: miring ke kiri sel kanker yang membesar ikut ke
kiri, ke kanan, turut ke kanan. Keadaan itu menyebabkan Yanti memutuskan untuk menjalani
operasi pada 10 Agustus 2010.
Sehari sebelumnya,
ia menemui kedua orangtuanya di Ciampea, Kabupaten Bogor. Ketika itulah Yanti
berjumpa dengan tetangganya, pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian
Bogor, Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS. Zuhud mempunyai informasi tentang khasiat
daun sirsak dari beberapa hasil penelitian di mancanegara. Guru besar Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor itu menyarankan agar Yanti mengonsumsi daun
sirsak. Keesokan harinya, Yanti membatalkan operasi dan merebus 10 lembar daun
sirsak segar dalam 3 gelas air hingga mendidih.
Setelah
rebusan dingin, ia meminumnya. Frekuensi 3 kali sehari masing-masing segelas. Istri Fery
Firmansyah itu juga menyantap daging buah sirsak sekali sehari. Ia memotong 4
bagian buah berukuran sedang, bobot 6 – 7 ons. Sepotong buah Annona
muricata cukup untuk sehari. Pada 24 Agustus 2010, ia kaget bukan kepalang
ketika mudah menarik risleting dan mengancingkan celana. Semula bukan hal
gampang untuk mengenakan celana akibat perut yang kian membesar. Ia benar-benar
baru sadar bahwa perut mengempis.
Pagi itu ia
mencoba tidur, tetapi perutnya tanpa gelambir seperti sebelumnya. Ia miring ke
kiri dan ke kanan beberapa kali, tetapi tak ada gumpalan dalam perut yang
mengikuti gerakan seperti sebelumnya. ‘Saya menangis karena saking senangnya,’
kata perempuan yang menikah pada 2007 itu. Sembuh? Begitulah dugaan Yanti.
Sebulan berselang ia menemui dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Hasil
pemindaian menunjukkan tak ada lagi berjalan di serviks.
Menurut dokter
sekaligus herbalis di Jakarta Timur, dr Willie Japaries MARS, hilangnya sel
kanker dari serviks Yanti dapat melalui berbagai jalan seperti luruh bersama
urine atau feses. Namun, menurut Yanti selama 14 hari konsumsi daun dan buah
sirsak hingga perut mengempis, tak ada perubahan warna atau bentuk feses dan
urine. Japaries
mengatakan cara lain detoksifikasi adalah melalui keringat.
‘Pikiran saya
lepas. Saya
senang banget,’ katanya dengan wajah berbinar. Setelah perutnya mengempis,
Yanti lahap setiap kali makan sehingga tubuh kian segar. Insomnia juga sirna
sehingga kini ia bisa tidur nyenyak. Meski begitu hingga kini ia tetap
mengonsumsi segelas rebusan daun sirsak sekali sehari.
Bab
II Tinjauan Pustaka – 18
10.000 kali
Perubahan kondisi
perut yang semula seperti perempuan hamil lalu mengempis hanya dalam 2 pekan
itu sangat cepat. Semula Zuhud memprediksi, perubahan itu baru tercapai setelah
3 bulan Yanti rutin mengonsumsi daun kerabat srikaya itu. Prediksi 90 hari itu
berdasarkan informasi yang ia peroleh di internet.
Yanti Sumiati
bukan satu-satunya yang merasakan khasiat daun anggota famili Annonaceae.
Contoh lain, Sri Haryanto di Yogyakarta yang mengidap kanker prostat dan
Yulisnawati (kanker payudara di Palembang, Sumatera Selatan).
Dokter juga
menyarankan operasi pada Yulisnawati. Namun, ia lebih memilih mengonsumsi
rebusan segelas daun sirsak 3 kali sehari. Dua bulan berselang, kondisi
kesehatannya kian membaik. Yulisnawati belum mengecek ulang kondisi kanker.
Pada kasus Haryanto, dokter tak menyarankan operasi karena usia pasien lanjut,
70 tahun. Haryanto yang juga herbalis itu mengonsumsi jus buah sirsak
Selain ke-3 jenis
kanker – serviks, payudara, dan prostat, daun sirsak juga terbukti secara
ilmiah mengatasi antara lain kanker paru-paru, ginjal, pankreas, dan usus
besar. Begitulah hasil riset peneliti di Sekolah Farmasi Purdue University,
Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin. Peneliti yang memperoleh daun
sirsak dari Garut, Jawa Barat, itu membuktikan bahwa daun Annona muricata
manjur mengatasi 7 sel kanker. Daun sirsak yang selama ini terabaikan itu
ternyata mujarab mengganyang sel kanker.
Ada apa di
balik itu? Peneliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi
Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD yang meriset daun sirsak bersama
Jerry L McLaughlin menemukan senyawa aktif acetogenins. Mereka melakukan uji
praklinis dengan memanfaatkan beragam sel kanker seperti sel kanker paru-paru
dan pankreas. ‘Tujuan penelitian, mengembangkan ilmu pengobatan untuk mengatasi
kanker,’ kata doktor Biologi alumnus Champaign Urbane University,
Amerika Serikat, itu.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 19
‘Acetogenins
menghambat ATP (adenosina trifosfat, red). ATP sumber energi
di dalam tubuh. Sel kanker membutuhkan banyak energi sehingga membutuhkan
banyak ATP,’ kata Sastrodihardjo. Acetogenins masuk dan menempel di reseptor
dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Dampaknya produksi energi
di dalam sel kanker pun berhenti dan akhirnya sel kanker mati. Hebatnya
acetogenins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan
ATP. Senyawa itu tak menyerang sel-sel lain yang normal di dalam tubuh.
‘Acetogenins mengganggu peredaran sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP.
Hal ini yang membuat senyawa dalam daun sirsak dianggap selektif dan hanya
memilih sel kanker untuk diserang,’ kata Sastrodihardjo.
Bukan hanya
selektif, acetogenins juga dahsyat! The Journal of Natural Product
membeberkan riset Rieser MJ, Fang XP, dan McLaughlin, peneliti di AgrEvo
Research Center, Carolina Utara, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak
membunuh sel-sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding
adriamycin dan kemoterapi.
Adriamycin yang
mempunyai nama generik doxorubicin merupakan obat untuk mengatasi berbagai
jenis kanker seperti leukemia, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker
pankreas. Sedangkan kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan
memasukkan zat atau obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
Menurut peneliti
di Cancer Chemoprevention Research Center Universitas Gadjah Mada
(CCRC–UGM), Nur Qumara Fitriyah, riset McLaughlin menunjukkan dengan dosis
kecil saja, daun sirsak efektif memberangus sel kanker. Berdasarkan riset
McLaughlin ED50 ekstrak kasar daun sirsak < 20 µg/ml, sedangkan
ED50 senyawa murni cuma < 4 µg/ml. Artinya dengan dosis rebusan
10 – 15 daun sirsak masih aman dikonsumsi.
Tren sirsak
Menurut Ervizal AM
Zuhud penelitian sirsak sempat ditutupi-tutupi selama 10 tahun karena
‘mengancam’ kelangsungan hidup kemoterapi dan industri kimia. Apalagi harga
sirsak murah. Hasil penelitian itu, ‘Baru tersebar setelah keluarga dari
seorang peneliti mengidap kanker dan mempublikasikan di dunia maya,’ kata
kepala Bagian Konservasi dan Keanekaragaman Tanaman, Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor, itu.
Berbagai lembaga
riset di tanah air juga mulai menguak rahasia daun sirsak dan kerabatnya.
Sekadar menyebut contoh, periset di Pusat Studi Biofarmaka IPB, Prof Dr Latifah
K Darusman, hingga kini meriset komponen kimia yang dominan di daun sirsak.
Sedangkan peneliti di Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sismindari, meriset
khasiat biji dan daun srikaya yang kaya ribosome inactivating protein
(RIP). ‘RIP mampu merusak sintesis protein pada sel yang sedang tumbuh sehingga
mati,’ kata Sismindari.
Bab
II Tinjauan Pustaka - 20
Konsumsi daun
sirsak bukan hanya untuk para pasien, tetapi juga baik bagi orang sehat.
Menurut Ervizal AM Zuhud, khasiat daun sirsak bagi orang sehat, ‘Menambah
kekebalan tubuh dan mencegah asam urat. Bagi pria, daun sirsak menambah jumlah
dan memperkuat sperma.’ Di Indonesia kini para dokter dan herbalis meresepkan
daun sirsak kepada para pasien. Ada yang meresepkan secara tunggal – hanya daun
sirsak, tetapi ada pula yang meracik kombinasi daun sirsak dengan herbal lain
seperti rimpang temuputih dan sambiloto. Mereka meresepkan daun sirsak antara
lain untuk mengatasi beragam kanker.
Herbalis di
Yogyakarta, Lina Mardiana meresepkan daun atau buah sirsak terutama sebagai
pengganti kemoterapi pada pasien kanker. ‘Khasiat daun atau buah sirsak itu untuk
mengeliminasi radikal bebas, mengeringkan sel kanker, menyembuhkan peradangan
di dalam tubuh, dan terutama meningkatkan stamina pasien agar tubuh tidak
lemah,’ kata Lina Mardiana. Para dokter dan herbalis seperti Valentina
Indrajati di Bogor, Jawa Barat, memilih daun yang sedang – tak terlalu tua dan
tak terlampau muda. Dari pucuk, kira-kira daun di baris ke-4 hingga ke-6.
Dari pucuk,
kira-kira daun di baris ke-4 hingga ke-6. Para herbalis meresepkan daun sirsak
bukan hanya untuk mengatasi sel kanker. Herbalis di Gegerkalong, Kotamadya
Bandung, Jawa Barat, H Sarah Kriswanty, misalnya, meresepkan daun sirsak untuk
mengatasi bronkhitis dan kejang. Sedangkan Lina Mardiana meresepkan daun sirsak
untuk pasien yang menderita peradangan, misalnya radang tenggorokan, usus,
pencernaan, ambeien.
Menurut dr Willie
Japaries MARS yang juga meresepkan daun sirsak, daun Annona muricata
bersifat netral sehingga sesuai untuk mengatasi beragam jenis kanker. Herbalis
lain yang juga meresepkan daun sirsak antara lain dr Prapti Utami di Jakarta
Selatan dan Maria Andjarwati (Kelapagading, Jakarta Utara. Para herbalis dan
dokter itu sebagian besar meresepkan daun sirsak baru pada 2 – 4 tahun silam.
Pada umumnya mereka tak meracik, tetapi pasien yang menyiapkan sendiri sejak
pencarian daun hingga merebus.
Penawar Agar-agar
Bab
II Tinjauan Pustaka - 21
Pada hari pertama
konsumsi rebusan daun sirsak, Yanti Sumiati tak merasakan perubahan berarti.
Baru pada hari ke-2, ia berkeringat dingin. Bagian punggung panas sekali. Ia
menggigil. Selain itu perut juga perih. ‘Rasanya saya ingin menyilet perut
sendiri dan melihat bagian dalam ada apa sih?’ kata perempuan 32 tahun itu
mengenang. Pada hari ke-3 konsumsi, kejadian itu terulang lagi. Punggungnya
malah kian panas sehingga Yanti berendam diri di bak mandi untuk meredakannya.
Yulisnawati di
Palembang, Sumatera Selatan, yang mengidap kanker payudara dan mengonsumsi daun
sirsak mengalami hal sama. Ia merasakan panas dan nyeri di bagian payudara. Herbalis
di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati (46 tahun), menemukan fakta serupa.
Banyak pasiennya yang menghubungi Valentina pada hari ke-2 atau ke-3
pascakonsumsi daun sirsak. Mereka mengeluhkan panas dingin seperti keluhan
Yanti. ‘Tapi tak semua pasien begitu, pada umumnya pasien-pasien kanker,’ kata
herbalis yang meresepkan daun sirsak sejak 2006 itu. Pasien nonkanker tak
menghadapi keluhan seperti itu.
Menurut pendiri
Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS,
tubuh panas dingin merupakan indikasi obat sedang bereaksi. Oleh karena itu ia
menyarankan agar pasien meneruskan konsumsi daun sirsak. Pada hari ke-3 hingga
kini, gejala seperti itu tak pernah muncul. Herbalis lain, Lina Mardiana juga
mendapat laporan serupa dari para pasien. Untuk mengatasi hal itu, Mardiana
menyarankan agar mereka merebus agar-agar hingga mendidih dan meminumnya ketika
dingin. Panas
dingin itu hanya berlangsung 2 hari. Pada hari-hari berikutnya pasien akan
merasa nyaman.
Bab
II Tinjauan Pustaka – 22
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Buah sirsak
merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya.
Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah
yang cukup berair. Ternyata buah ini juga memiliki banyak maanfaat yang sangat
baik untuk kesehatan kita. Namun sayangnya masih sedikit kalangan yang
membudidayakan buah tersebut. Padahal cara pembudidayaannya tidaklah
sulit, hanya membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Jika kita menelusuri lebih
nutrisi yang terkandung dalam buah ini maka kita dapat mengetahui banyaknya
manfaat pada buah ini. Selain itu buah ini juga memiliki potensi yang cukup
besar untuk diolah menjadi makanan alternatif yang memiliki nilai jual yang
tinggi.
3.2. Saran
Dengan lebih
mengetahui banyaknya manfaat yang terdapat dalam kandungan buah ini sudah
selayaknya kita dapat mengolahnya menjadi makanan bernutrisi yang dapat
bernilai ekonomis tinggi. Sebagai aktivitas akademika kita juga dapat melakukan
penelitian agar buah ini juga bisa dijadikan salah satu produk pertanian
unggulan dalam negeri untuk bisa bersaing dalam perdagangan global saat ini.
Bab III Penutup - 23
DAFTAR
PUSTAKA
Daftar Pustaka - 24